Nabi Musa as. memperoleh isteri di negeri Madyan
25. Kemudian salah seorang
dari perempuan dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan dalam
keadaan yang tersipu-sipu sambil berkata: “Sebenarnya bapaku menjemputmu untuk
membalas budimu memberi minum binatang ternak kami”. Maka tatkala Musa datang
mendapatkannya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang berlaku
(mengenai dirinya) berkatalah orang tua itu kepadanya: “Janganlah engakau
bimbang, engkau telah selamat dari kaum yang zalim itu”. 26. Salah seorang
daripada perempuan yang berdua itu berkata: “Wahai ayah ambilah dia menjadi
orang upahan (mengembala kambing kita), sesungguhnya sebaik-baik orang yang
ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah. 27. Bapa perempuan itu
berkata (kepada Musa): “Aku hendak mengahwinkan kamu dengan salah seorang dari
dua anak perempuanku ini, dengan syarat bahawa engkau berkerja denganku selama
lapan tahun: dalam pada itu jika engkau genapkan menjadi sepuluh tahun, maka
yang demikian itu adalah dari kerelaanmu sendiri. Dan (ingatlah) aku tidak
bertujuan hendak menyusahkanmu; engkau akan dapati aku insya-Allah, dari
orang-orang yang baik layanannya. 28. Musa menjawab: “Perjanjian itu adalah
antaraku denganmu (tetap dihormati bersama): yang mana sahaja dari dua tempoh
itu yang aku tunaikan, janganlah hendaknya aku disalahkan. Dan Allah jualah
menjadi Pengawas terhadap apa yang kita katakan itu.” (AL-QASAS: 25-28)
No comments:
Post a Comment