Tuesday, February 14, 2012

nur Hidayah 5

KISAH TIGA SAHABAT (sambungan)
Maka berdoalah pula orang yang kedua:
“Ya Allah, bahawa Engkau telah mengetahui bahawa dahulu kedua ayah bondaku masih hidup dan keduanya telah tua, saya biasa memerah susu untuk keduanya, sebelum yang lain-lain, dan pada suatu hari ketika saya datang membawa susu untuk keduanya, tiba-tiba keduanya telah tidur, maka saya segan untuk membangunkan keduanya, saya juga berasa khuathir atas kambing-kambingku. Kalau-kalau dimakan oleh binatang buas, tetapi saya tidak dapat meninggalkan ayah bondaku, maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar, sedang bekas susu tetap ditanganku. "Ya Allah, jikalaulah perbuatanku itu benar-benar ikhlas untukMu, maka hindarkan kami dari bahaya ini.” Maka terbukalah batu itu sedikit dan belum dapat keluar dari gua.
Maka berdoalah orang yang ketiga:
“Ya Allah,  dahulu saya memelihara buruh-buruh yang bekerja untukku dengan upah dua mud makanan, maka bila selesai pekerjaan buruh itu, saya bayar tunai upahnya, tiba-tiba ada seorang berkata. Saya bekerja lebih baik, maka saya minta upah lebih, saya tolak permintaan itu, tiba-tiba ia marah.
Dilain riwayat: Tiba-tiba ada seorang pekerja datang lambat pada tengahari, dan bekerja hanya setengah hari, maka saya tidak mengurangkan upahnya sehingga memyebabkan orang lain mengadu, bahawa orang itu bekerja setengah hari diberi upah sama, saya bertanya padanya, Apakah saya mengurangi upahmu, tiba-tiba ia marah dan  meninggalkan upahnya, maka sisihkan yang dua mud itu, lalu saya tahan sehingga ia berkembang menjadi kekayaan yang besar , apabila saya belikan lembu, kambing dan unta, kemudian setelah lama datanglah orang itu, menuntut haknya, sesudah ia merasa sangat berhajat benar-benar, maka saya katakan kepadanya: Lihatlah semua yang ada di sini daripada ternak kambing, lembu dan unta itu kamu punya.
Ya Allah, jika aku berbyat benar-benar dengan ikhlas untukMu, maka hindarkanlah kami dari bahaya ini” maka berpalinglah batu itu dari pintu gua sehingga keluarlah ketiga orang itu.
Hadis ini juga diriwayatkan oleh an-Nu’man bin Basyier dari Rasulullah saw. juga ia meriwayatkan hadis arraqiem itu dengan catatan ashabul khafi. Dan hadis ini juga diriwayatkan oleh beberapa sahabat dari Rasulullah saw. dengan lafaz yang berbeza-beza.
Sekian, wallahu’alam.  Was’salam!

No comments:

Post a Comment