KEBENCIAN KAUM KAFIR TERHADAP ISLAM
Allah Taala berfirman dengan maksudnya:
Awaslah! Kamu ini adalah orang-orang
(yang melanggar larangan), kamu sahajalah yang suka (dan percayakan mereka),
sedang mereka tidak suka kepada kamu. kamu juga beriman kepada segala Kitab
Allah (sedang mereka tidak beriman kepada Al-Quran). Dan apabila mereka bertemu
dengan kamu mereka berkata: “Kami beriman”, tetapi apabila mereka berkumpul
sesama sendiri, mereka menggigit hujung jari kerana geram marah (kepada kamu),
katakanlah (wahai Muhammad): “Matilah kamu dengan kemarahan kamu itu”. Sesungguhnya
Allah sentiasa mengetahui akan segala (isi hati) yang ada di dalam dada (A-Li
‘Imran:119)
Kalau kamu beroleh kebaikan (kemakmuran dan kemenangan, maka
yang demikian) menyakitkan hati mereka; dan jika kamu ditimpa bencana, mereka
bergembira dengannya. Dan kalau kamu sabar dan bertaqwa, (maka) tipu daya
mereka tidak akan membahayakan kamu sedikitpun. Sesungguhnya Allah meliputi
pengetahuanNya akan apa yang mereka lakukan. (A-Li ‘Imran: 120)
Dalam ruangan Renungan
Al-Quran 56 yang lalu kita telah berkesempatan meneliti dan memahami
sedikit sebanyak mengenai larangan Allah kepada orang-orang beriman (mukmin)
supaya jangan mengambil orang-orang yang bukan dari kalangan mereka sebagai
orang dalam yang diberi kepercayaan sepenuhnya. Maksud “orang-orang yang bukan
dari kalangan kamu” dalam ayat 118 ini adalah merujuk kepada tiga kumpulan
orang-orang berikut mengikut pendapat atau kaul yang berbeza iaitu; (a) orang-orang
Yahudi, (b) orang-orang kafir dan (c) orang-orang munafik.
Ayat-ayat 119 dan 120 surah A-Li ‘Imran di atas adalah
merupakan peringatan yang lebih berbentuk amaran terhadap orang-orang mukmin
yang tidak memahami dan tidak mengerti tentang kebencian dan kemarahan
orang-orang kafir, Yahudi dan orang-orang munafik terhadap diri mereka dan
agama Islam.
Dalam ayat 119 Allah swt. memberi amaran dengan menyatakan
bahawa orang-orang mukmin (Islam) sengaja melanggar larangan Allah, iaitu
dengan menyukai dan mempercayai orang-orang kafir, sedangkan orang-orang kafir
itu tidak sukakan orang-orang mukmin.
Suatu perbezaan yang besar ialah orang-orang mukmin adalah beriman dengan kitab-kitab Allah,
sedangkan orang-orang kafir sebaliknya adalah tidak beriman. Orang-orang kafir itu sebenar telah lama
menolak dan mendustakan kitab-kitab Allah seperti Taurat, Injil dan Al-Quran.
Mereka hanya berpura-pura dengan mengatakan “Kami beriman” di
hadapan orang-orang mukmin. Tetapi bila berada sesama sendiri di kalangan mereka,
mereka begitu geram dan marah kepada
orang-orang Islam, sambil mengigit hujungnya.
Sikap orang kafir ini ditempelak dengan kata-kata “Matilah
kamu dengan kemarahan kamu itu”. Sesungguhnya Allah sentiasa mengetahui segala
isi hati yang ada dalam dada manusia.
Dalam ayat 120 Allah mengingatkan bahawa orang-orang kafir
itu sakit hati bila orang-orang mukmin beroleh kebaikan seperti kemewahan dan
kemenangan dan mereka bergembira bila orang-orang mukmin ditimpa bencana.
Allah seterusnya memberi petunjuk kepada orang-orang mukmin
(Islam) bahawa jika mereka bersabar dan bertaqwa, segala tipu daya orang-orang
kafir ini tidak akan mendatangkan bahaya sedikitpun kerana semua yang mereka
lakukan itu berada dalam pengetahuan Allah jua.
Sekian, Was’salam!
No comments:
Post a Comment