Wednesday, February 8, 2012

Cinta Sufi - 1

DIALOG DENGAN TUHAN
“Engkau, Yang Nafasmu, adalah wewangian yang terharum bagi hati nan merana,
Dzikir kepadaMu, melantunkan ketenteraman bagi kekasihMu,
“Beri kami cahaya, Ya Rab’bi” teriak mereka, sembari mencoba memandang wajahMu,
Berlimpah manusia tiada terhitung, yang kekasih, dan yang papa.
Tersandung-sandung di jalan derita, “Allah, Allah” seru melengking.
Dan api pemisah menghanguskan hati dan dada,
Dan mata-mata bersimpah air mata, kerana cinta yang tak mententeramkan.
“Kefakiran adalah kebanggaanku” – demikianlah kekasih-kekasihMu mengangkat pekik jihad ke Langit.
Dan gmbira menelan kecaman manusia, membiarkan seluruh dunia berlalu.
Serasa meneguk habis minuman pembangkit birahi, “Pir-i-Anshar”
Yang bingung putus asa, bagai putri Laila, meliuk-liuk lewat dunia yang rusak.
Ya Rahman, Yang mengkarunia Rahmat!
Ya, Ghafur, Yang mengampuni dosa-dosa!
Ya, Baqi’, Yang tiada terjangkau akal!
Ya Ahad, Yang tiada berbanding!
Ya Jabbar, padaMu Perkasa Ilahi!
Ya Khalik, Petunjuk jalan bagi hati nan khilaf!
Kepadaku, Kau anugerahkan dari kesempurnaanMu,
Dan bagi mataku, dari PendaranMu.
Dan bagi kami, segala yang terbaik, dari Rahmat dan KemurahanMu.
Kau ciptakan WarisanMu.
Ya Rab’bi, dalam curahan Rahmat, jiwaku hidup, dan dengan limpah kesabaran, kepedihan tak membuatkanku duka.
Betapa dapat aku tahu, yang terbaik mesti dicari?
Hanya Engkaulah yang tahu, karunialah yang Engkau ketahui!”
(Nukilan: Abdullah Al-Anshari Al-Farisi)

No comments:

Post a Comment